Operasikan PLTMG Duri, PLN Klaim Krisis Listrik Bisa Teratasi

Jumat, 17 Januari 2014 – 01:21 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Duri daya 7 x 16 Mega Watt (MW) di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Riau.

Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwiyanto menjelaskan bahwa pengoperasian beberapa unit pembangkit berbahan bakar gas itu dilakukan secara bertahap.

"Sejak September 2013 lalu dan kini telah beroperasi 100 persen. Dengan pengoperasian mesin gas pembangkit ini maka pasokan listrik ke Riau semakin kuat dan PLN bisa menghemat pemakaian bahan bakar minyak (BBM)," tutur Bambang melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/1).

Bambang mengatakan bahwa energi yang dihasilkan itu disalurkan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), khususnya sub sistem Riau, dengan beban puncak sistem Sumbagteng 1.100 MW dan beban puncak sub sistem Riau yang pernah dicapai sebesar 475 MW.

"Beban Riau sebesar itu dipasok dari PLTA Koto Panjang, PLTD dan PLTG Teluk Lembu dan beberapa PLTD tersebar," terang dia.

PLTMG Duri ini kata Bambang menggunakan bahan bakar compressed natural gas (CNG). Saat ini masih dioperasikan dengan pola peaking dan dioperasikan maksimal pada waktu beban puncak (WBP) pukul 18.00 – 22.00. "Hal ini mengingat kondisi pasokan gas yang ada. Pada siang hari tiga mesin gas beroperasi dan pada malam hari atau WBP ketujuh mesin gas dioperasikan," papar dia.

Dengan pola operasi seperti itu lanjut Bambang, maka produksi listrik PLTMG Duri per bulan mencapai 17 juta kilo Watt hour (kWh). Dengan produksi sebesar itu, jika dibandingkan dengan menggunakan BBM, biaya operasi yang bisa dihemat dengan pengoperasian PLTMG ini sekitar Rp 23 miliar per bulan.

Nah, untuk rencana ke depan, PLN akan mengganti peralatan metering agar bisa menerima gas lebih besar dan bisa mengoperasikan PLTMG secara maksimal, baik di siang hari maupun malam hari. "Sehingga pasokan listrik ke Riau semakin andal dan didapat efisiensi penggunaan BBM yang lebih besar," tukas Bambang. (chi/jpnn)