Oposisi Mesir Belum Satu Suara
Minggu, 06 Februari 2011 – 03:20 WIB
"Ya, saya punya hak untuk itu (mencalonkan diri sebagai presiden). Tapi, saya butuh waktu beberapa pekan untuk memikirkannya dengan lebih serius," tandas Moussa kepada BBC.
Mantan menteri luar negeri Mesir itu berharap memperoleh banyak dukungan dari rakyat, agar bisa menggantikan posisi Mubarak. Sayangnya, sejauh ini Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin), gerakan oposisi terbesar Mesir, sama sekali tidak berkomentar.
Selama ini pemerintahan Mubarak memang mengekang Persaudaraan Muslim. Pemerintah berulang-ulang menuding gerakan itu bakal menumbangkan pemerintahan. Ikhwanul Muslimin pun resmi dilarang, meski anggotanya dibiarkan bergerak dalam kancah politik sebagai wakil independen. Lewat jalur independen itu, sejak lima tahun silam Ikhwanul Muslimin punya 20 persen kursi di parlemen.