Opsi Demokrat Diabaikan, Paripurna RUU Pilkada Ricuh
jpnn.com - JAKARTA - Kericuhan terjadi dalam sidang paripurna RUU Pilkada di DPR RI , Kamis (25/9) menjelang tengah malam. Akibatnya, sidang terpaksa diskors oleh pimpinan sidang, Priyo Budi Santoso.
Peristiwa bermula ketika paripurna membahas usulan Partai Demokrat mengenai pilkada langsung dengan sejumlah syarat. Fraksi-fraksi parlemen terbelah mengenai apakah usulan Demokrat layak dijadikan salah satu opsi dalam pembahasan.
Namun, belum lagi dicapai kata sepakat, tiba-tiba Priyo memutuskan bahwa usulan Demokrat tidak akan dibahas paripurna. Ia beralasan, opsi Partai Demokrat ini sudah tidak seharusnya dibahas lagi di Rapat Paripurna, karena sudah dibicarakan di forum lobi. "Kita tetapkan dua opsi, Pilkada langsung atau Pilkada dipilih DPRD. Tok!" kata Priyo sambil mengetuk palu sidang.
Sontak keputusan Wakil Ketua DPR RI itu diprotes oleh anggota fraksi yang mendukung usulan Demokrat. Para anggota dewan yang berasal dari fraksi PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan PPP itu menuntut pimpinan sidang segera mencabut keputusannya. Adu teriak pun akhirnya terjadi. Pasalnya, cukup banyak juga anggota dewan yang mendukung keputusan Priyo. "Lanjut ketua! Sudah diketok" teriak sejumlah anggota Dewan.
Karena Priyo tak kunjung mengambil keputusan, belasan anggota dewan akhirnya menghampiri meja pimpinan sidang. Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait bahkan terlihat sampai naik ke atas panggung dan menunjuk-nunjuk Priyo. "Sidang saya skors," kata Priyo setelah melihat situasi makin tidak terkendali.
Tak sampai setengah jam, kini sidang kembali digelar.(dil/jpnn)