Optimis, Tak Ingin Juru Kunci di Perolehan Piala PON Jabar
Sementara itu Gubernur Ridwan Mukti mengatakan pelatihan terpusat ini bisa mengukur kemampuan atlet yang akan berlaga di PON nanti. Setelah selesai Pelatnas bisa dinilai Bengkulu berada di peringkat berapa dalam PON nanti. Pelatnas ini harus dilakukan secara ketat sehingga bisa menghasilkan atlet yang siap bertanding dengan kemampuan terbaiknya.
“Ini moment kita untuk bangkit. Tidak bisa hanya faktor keberuntungan saja. Pelatihan yang betul-betul terstruktur dan pelatihan yang baik harus dilakukan untuk bisa berprestasi,” katanya.
Dia juga berharap pelatih dan instruktur bisa melatih sesuai harapan. “Tekad tak mau berada di juru kunci ini menjadi lecutan yang mutlak bagi kita,” katanya.
Dia juga meminta supaya media ikut berperan dalam mewujudkan hal itu. Media mampu mempengaruhi segala hal. Sehingga yang dibutuhkan dari media adalah energy positif dan semangat. Jangan hanya memberitakan yang negatif saja dari Pelatnas itu nanti. Jangan atletnya telah berlatih keras namun pengurusnya diberitakan korupsi. Nanti akan terimbas pada mental atlet. “Ya nanti capek,” katanya.
Dia juga meminta supaya anggaran bantuan pemerintah untuk PON tidak habis hanya untuk membayar honor saja. Untuk membiayai perjalanan dinas yang tidak perlu. Atau juga habis untuk mengelola secretariat. Kedepankan dana itu untuk menciptakan prestasi atlet. “Jangan habiskan untuk itu, kita tengah prihatin. Walau keuangan terbatas prestasi harus bagus. Insya Allah saya akan berusaha mencari sumber pendanaan untuk mengangkar harkat prestasi olahraga Bengkulu,” tutupnya.
Pembukaan Pelatnas diawali dengan penampilan I Putu Ketut Gede Arnold yang merupakan atlet binaraga di kelas 85 kilogram. Pria kelahiran 19 Agustus 1980 itu diharapkan bisa menyumbangkan emas untuk Bengkulu. Kemudian ditandai dengan pemukulan dol oleh Gubernur bersama FKPD Bengkulu.(del/ray/jpnn)