Orang Tua Bertengkar, Perkembangan Otak dan Jiwa Anak Terganggu
jpnn.com - SEMUA orang tua pasti pernah berselisih paham. Tapi sebaiknya, jangan pernah melakukannya di depan anak, terutama ketika usianya belum menginjak 11 tahun karena akan menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan otak dan kejiwaan.
Masalah-masalah keluarga seperti pertengkaran orang tua, kekerasan fisik atau emosional, serta kurangnya kasih sayang dan komunikasi antar anggota keluarga juga berkontribusi pada terjadinya gangguan ini.
Para ilmuwan di University of East Anglia menggunakan teknologi pencitraan untuk memindai otak 58 remaja usia 17 sampai 19 tahun.
Mereka diambil sebagai sampel dari 1.200 anak muda yang diminta mengingat setiap peristiwa kehidupan negatif yang dialaminya sejak lahir sampai berusia 11 tahun. Total, ada 27 remaja yang mengalami masa-masa sulit di masa kanak-kanak.
Hasil pemindaian otak menunjukkan mereka yang mengalami masalah keluarga ringan sampai sedang sampai usia 11 tahun memiliki bagian otak yang terkait dengan keterampilan, pengaturan stres, serta kontrol motorik dan sensorik yang lebih kecil.
"Temuan ini penting karena paparan dari pengalaman buruk di masa kecil dan remaja menjadi faktor risiko terbesar untuk gangguan kejiwaan anak-anak nantinya," kata pemimpin studi, Dr. Nicholas Walsh, seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (13/3).
Eksposur kesulitan yang dihadapi anak di keluarganya tidak hanya terbatas pada kekerasan, pengabaian, dan penganiayaan. Tapi kondisi rumah yang tidak kondusif juga bisa berpengaruh pada perkembangan otak mereka.
Kondisi tersebut misalnya orang tua yang memiliki masalah emosional atau pandangan negatif terhadap fungsi keluarganya.