Orang yang Berkarakter Kuat Ogah Nonton Lady Gaga
Kamis, 24 Mei 2012 – 11:22 WIB
Dari aspek moralitas seperti apa?
Mari kita tinjau dari sisi krisis moral. Saya seorang muslim. Saya yakin masih banyak yang masih kurang meyakini keislamannya. Begitu pun, juga masih banyak umat Khatolik yang belum kuat meyakini kekhatolikannya. Secara psikologis, mereka masih rapuh, gampang terpengaruh. Ini juga berbahaya. Ini dalam konteks lagu Judas. Sebagai seorang muslim, seperti saya yang sudah yakin Tuhan kita Allah, Insya Allah tak gampang terpengaruh.
Apakah gaya penampilan Lagy Gaga juga punya dampak sosial?
Lady Gaga itu sangat terkenal dengan pilihan-pilihan modenya. Daging pun dijadikan baju, bahkan tanpa baju. Itu tentu menimbulkan kecemasan bagi kalangan orang tua, karena bisa menjadi life style. Bayangkan saja, Junifer Lopez dengan pakaiannya yang terbuka, dada kelihatan, ada artis kita yang ikut meniru. Belum lagi gaya Lady Gaga dengan celana dalamnya yang kelihatan. Kalau seperti saya, tak akan terpengaruh. Saya tetap suka batik dan kebaya, meski dimodis.
Sekali lagi, bagi kalangan masyarakat yang tak punya kebanggaan terhadap Indonesia, gaya penampilan Lady Gaga, bahaya, karena akan ditiru. Tapi bagi yang sudah kuat kebanggaannya, tidak akan mau meniru. Orang yang kuat kognitifnya, jatidirinya, moralnya, sosialnya, karakternya, tak akan mau nonton konser Lady Gaga. Diberi tiket pun saya tak mau. Inilah yang menjadi kecemasan pemerintah, para orang tua, dan kelompok-kelompok tertentu yang konsen dan peduli terhadap masa depan bangsa.
Jadi, sebaiknya konser Lady Gaga dilarang?