Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Orangtua Rela Sediakan Kursi dan Meja Asal Anaknya Diterima

Jumat, 01 Juli 2016 – 03:38 WIB
Orangtua Rela Sediakan Kursi dan Meja Asal Anaknya Diterima - JPNN.COM
Orang tua calon murid mengantre untuk melihat pengumuman siswa yang lulus pendaftaran online di Batam, Kepri. Foto: Batam Pos/jpg

jpnn.com - BATAM - Ratusan anak di wilayah Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, terancam tidak bisa melanjutkan sekolah tahun ini. 

Pasalnya, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak bisa mengakomodir seluruh anak yang akan melanjutkan ke sekolah negeri.

Para orangtua siswapun hanya bisa pasrah, karena untuk masuk ke sekolah swasta, mereka mengaku tak punya cukup biaya. “Mungkin tak bisa lanjut tahun ini. Terpaksa tunggu tahun depan kalau memang mau lanjut sekolah. Jujur saja tak sanggup saya biayai anak masuk ke sekolah swasta,” ujar Heni, salah seorang orangtua siswa yang anaknya tak diterima di SMAN 5 Batam.

Sebelumnya, kata Heni, berbagai upaya sudah ia lakukan, termasuk mendaftarkan anaknya di tiga pilihan sekolah, yakni di SMAN 5, SMAN 17, dan SMAN 19, tapi tiga-tiganya tak lolos. Dia bahkan sudah mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Batam di Sekupang maupun Kantor Wali Kota Batam di Batamcenter, namun tak mendapatkan solusi.

Heni mengaku sangat kecewa dengan keterbatasan sekolah negeri di wilayah tempat tinggalnya. Padahal sebagai orang kurang mampu, sekolah negeri adalah satu-satu harapannya agar anaknya bisa melanjutkan pendidikan. “Kecewa berat dengan pemerintah. Setiap tahun selalu begini, tapi sepertinya tak ada solusi. Mau kemana lagi anak kami sekolah pak,” ungkapnya seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

Safri, warga lainnya yang anaknya tak diterima di SMKN 5 Batam mengaku rela jika harus membeli kursi dan meja sendiri untuk anaknya belajar di SMKN 5, apabila memang alasan pihak sekolah daya tampung sekolah terbatas. “Mau belajar di luar kelas ataupun harus beli kursi dan meja sendiri, tak apa-apa. Asalkan anak saya diterima dan bisa lanjut sekolah,” ujar warga Dapur 12, Sagulung ini.

Safri mengaku SMKN 5 adalah satu-satunya harapan bagi anaknya untuk tetap melanjutkan pendidikan, sebab di lokasi tempat tinggalnya itu hanya satu sekolah negeri itu, yakni SMKN 5. “Kalau di swasta tak mampu saya. Saya cuman buruh bangunan. Kenapa orang-orang yang mampu malah diterima, sementara anak saya yang benar-benar tak mampu tidak diterima,” protes Safri.

Para orangtua yang anaknya tidak lolos pada PPDB lalu tetap berharap kepada Pemko Batam agar memberikan solusi yang tepat agar anak-anak mereka bisa melanjut di sekolah negeri.(eja/rng/ray/jpnn)

BATAM - Ratusan anak di wilayah Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, terancam tidak bisa melanjutkan sekolah tahun ini.  Pasalnya, dalam

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News