Ortu Cerai, Begini Dampaknya pada Anak
“Biasanya masing-masing individu punya karakter berbeda, sifat asli masing-masing terlihat, kadang tak mau menerima kekurangan sehingga muncul perselisihan kecil hingga besar yang mengakibatkan perceraian,” ungkap politisi Hanura ini.
Ia menambahkan jikalau kedua insan dapat saling mengerti dan memahami kelemahan dari masing-masing karakter, niscaya perceraian tidak akan terjadi.
Pada umumnya pasangan ketika hendak menjalani pernikahan hanya memandang dari sisi kelebihan calon pendampingnya.
“Yang dilihat hanya kelebihannya saja sehingga tidak terbayangan sifat aslinya, enggak terima dengan kenyataan sehingga minta cerai itu. Kalau masing-masing saling terima kekurangannya, aman,” imbuhnya.
Selain itu, penyebab ketidakharmonisan pasangan ialah sikap egois yang berlebihan. Akibatnya terjadi perbedaan pandangan dan berujung pada pertengkaran di dalam keluarga tersebut.
“Masing-masing harus satu pesepsi,” tukas perempuan yang menjabat sebagai sekretaris Fraksi Hanura Perjuangan ini.
Sebelumnya diwartakan, kasus gugatan cerai (cerai gugat) yang dilayangkan istri terhadap suami, mendominasi selama delapan bulan terakhir.
Data yang dirilis Pengadilan Agama (PA) Bontang menunjukkan, dari 337 perkara yang ditangani, 239 diantaranya berasal dari istri. Sedangkan sisanya atau 98 perkara merupakan cerai talak yang dilayangkan suami.