OSO Dukung Rencana Pembangunan PLTN di Kalbar
Dia menambahkan dalam membangun PLTN tentu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi untuk mengoperasikan tataran industrinya maupun pembangkit itu sendiri. Menurut dia, pembangunan PLTN harus terintegrasi.
Agus menegaskan, tim kerja sudah melakukan banyak hal, terutama penyiapan dokumen-dokumen maupun pemanggilan vendor.
“Semua vendor di seluruh dunia tertarik membangun ini di Kalbar. Semua vendor kami undang, mereka sangat antusias membangun PLTN pertama di Indonesia, yang dimulai dari Kalbar,” kata Agus.
Oesman Sapta sangat mendukung rencana pembangunan PLTN di Indonesia yang dimulai dari Bengkayang, Kalbar. OSO, biasa dia disapa menyatakan bahwa persoalan pembangunan PLTN ini akan dibawanya saat menyampaikan pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2019 nanti.
“Saya sangat mendukung dan saya akan jadikan dalam pidato kenegaraan saya pada 16 Agustus. Saya akan berani memasukkan ini sebagai pertimbangan bangsa kita ke depan,” ujar OSO.
Dia sangat optimistis hal ini akan terwujud. Menurut OSO, sudah saatnya mengubah dan ikut terlibat dalam pembangunan dunia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan sumber daya listrik untuk masyarakat maupun industri.
Dia menegaskan bahwa listrik sangat erat dengan kehidupan. Listrik memudahkan manusia mencapai kemajuan dalam kehidupan. Industri pun demikian, butuh listrik yang cukup dan murah untuk bisa meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi sehingga bisa bersaing dengan negara lain.
“Manusia dan industri tidak dapat dipisahkan. Dua-duanya butuh energi listrik. Jadi, apa yang dilakukan ini sudah tepat. Saya akan ikut serta bersama,” kata senator asal Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, itu.