OSO: HKTI Harus Meningkatkan Peran Memperjuangkan Kehidupan Petani
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga melantik kepengurusan DPD HKTI DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara.
Setelah itu, Moeldoko memberikan potongan tumpeng kepada OSO disaksikan jajaran pengurus dan anggota HKTI se-Indonesia.
“Satu hal yang tidak pernah hilang dari Pak OSO, semangatnya. Kalau yang muda-muda tidak bisa meniru, ya seharusnya malu hati,” ungkap Moeldoko mengawali sambutannya. “Kenapa HKTI perlu memperjuangkan petani dan pertanian Indonesia? Ini harus dijawab,” kata Moeldoko mengawali sambutannya.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa yang pertama ialah untuk menjawab pemenuhan kapasitas nasional. “Bayangkan, kebutuhan beras Indonesia 2,5 juta sampai 2,65 juta ton 1 bulan. Ini haru diperjuangkan, kalau tidak, akan kesulitan nanti,” paparnya.
Selain itu, lanjut Moeldoko, sektor pertanian merupakan salah satu yang dapat diandalkan menyerap tenaga kerja. Menurut dia, pertumbuhan tenaga kerja atau angkatan kerja setahun itu bisa mencapai 2,6 juta angkatan kerja. “Ke mana mereka harus disalurkan? Ke industri, tidak sepenuhnya terjawab. Sekarang masih banyak pengangguran. Begitu (pandemi) Covid-19, anak-anak di pabrik pulang ke kampung untuk bertani. Kalau sektor pertanian tidak ada, mau ke mana lagi,” paparnya.
Moeldoko menambahkan selanjutnya ialah karena mengingat 76 juta masyarakat Indonesia ada di sektor pertanian. “Kalau HKTI tidak terlibat dalam konteks pembinaan dan penguatan, maka pertanian belum berjalan optimal,” ujar Moeldoko.
Oleh karena itu, dia menegaskan, HKTI hadir dengan semangata kuat. “Semangat memperbaiki lingkungan (pertanian) itu dengan cara-cara tentu yang berteknologi,” kata Moeldoko. (boy/jpnn)