Otak di Balik Bali Nine Dikabarkan Hidup Nyaman dalam Kemewahan
jpnn.com - SYDNEY - Dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran kini tengah menanti eksekusi hukuman mati di Indonesia. Namun, keduanya diyakini hanya pelaku di lapangan karena masih ada dalang di balik upaya penyelundupan narkoba oleh dua terpidana mati yang dikenal dengan duo Bali Nine itu.
Harian The Age di Australia memberitakan bahwa seseorang yang diyakini sebagai otak aksi Bali Nine dalam menyelundupkan narkoba justru hidup nyaman di Australia. Dalang yang dicurigai kepolisian itu bisa menikmati kehidupan mewah justru saat orang yang membuatnya kaya, Chan dan Sukumaran menanti hukuman mati di Bali.
Mantan petinggi di kepolisian Australia menyebut pria itu sebelumnya sudah menjadi sasaran investigasi. Namun, pria yang dicurigai itu diyakini berhenti dari tindakan ilegal setelah memenangi lotere hingga jutaan dolar Australia (AUD) beberapa tahun silam.
Menurut intelijen kepolisian Australia, pria itu memiliki keterlibatan tingkat tinggi dengan sindikat yang memasok narkoba ke duo Bali Nine. Sindikat itu pula yang patut diduga memasukkan narkoba ke Australia.
Pria yang kini tinggal di Sydney itu memang dikenal licin karena beberapa kali terbebas dari tuntutan pidana dari tindak kejahatan yang dilakukannya. Namun, tak lama setelah Chan dan Sukumaran ditahan polisi di Bali, pria yang diyakini jadi otak penyelundupan heroin itu memenangi lotere lebih dari AUD 5 juta.
Keberuntungan luar biasa itu semakin menegaskan bahwa biasanya pelaku bisnis narkoba yang ditangkap hanyalah pemain lapangan. Sedangkan para senior di sindikat biasanya berupaya memastikan bahwa mereka tidak terlibat sehingga tetap meneruskan bisnisnya yang ilegal. Sesekali kalaupun ada yang tertangkap, biasanya adalah kurir dari luar negeri.
Chan dan Sukumaran memang tak pernah mengungkap untuk siapa mereka bekerja. Hal itu semakin menyiratkan bahwa keduanya sangat memertimbangkan keselamatan keluarga mereka di Australia. Atau, bisa jadi mereka berdua memang tidak tahu siapa yang ada di puncak sindikar sebagai pengatur penyelundupan narkoba.
Chan dan Sukumaran hanyalah operator lapangan dalam penyelundupan narkoba meski mereka tetap dinyatakan bersalah pada tahun 2006. Peran mereka adalah mengarahkan kurir yang juga orang Australia begitu tiba di Bali.