Otoritas Amerika Dalami Laporan Kasus Ketenagakerjaan di Apple
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah pekerja Apple dan mantan pekerja telah mengkritik budaya perusahaan di Twitter, menggunakan tagar #AppleToo.
Undang-undang AS mengizinkan karyawan untuk mendiskusikan topik tertentu secara terbuka, termasuk terkait kondisi kerja.
Selain itu, para pekerja terlibat dalam perdebatan sengit di platform pesan Slack tentang langkah Apple yang memindai telepon dan komputer pelanggan AS untuk memeriksa gambar pornografi anak, menurut laporan Reuters.
Dalam sebuah surat yang menyertai tuntutan NRLB-nya, Scarlett menulis bahwa karyawan Apple memulai survei ekuitas gaji pada April, namun perusahaan memblokir mereka, dengan alasan masalah privasi.
Perusahaan juga menghentikan survei selanjutnya, termasuk yang bertujuan untuk mengatasi masalah privasi, tambah Scarlett.
Pada akhir Agustus, Apple menolak permintaan karyawan untuk membuat channel di program Slack untuk membahas kesetaraan upah, yang disebut Scarlett kepada Reuters sebagai "kejadian terbaru" yang mendorongnya mengajukan keluhan.
Gjovik mengatakan pada Reuters bahwa setelah Apple mulai menyelidiki keluhan-keluhannya, serta tuduhan seksisme, manajer-manajernya mulai mengalihkan pekerjaannya kepada rekan-rekan lain serta membebaninya dengan tugas-tugas yang tak diinginkan.
Gjovik mengatakan dirinya merasa terdorong usai melihat lebih banyak pekerja berbicara terkait budaya perusahaan dalam beberapa pekan terakhir.