Otoritas Papua Nugini Tidak Akan Gunakan Kekerasan pada Pengungsi Di Pulau Manus
Komandan polisi di Pulau Manus mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan kekerasan untuk menyingkirkan orang-orang dari pusat penahanan pengungsi yang telah ditutup. Ia menambahkan "semuanya berjalan lancar".
Sekitar 90 orang pencari suaka telah meninggalkan pusat penahanan pada hari Jumat (10/11/2017), Komandan polisi di Pulau Manus, David Yapu mengatakan masih ada sekitar 400 orang yang tersisa di dalamnya dan telah bersumpah untuk tetap tinggal.
Dua orang pencari suaka asal Pakistan mengatakan kepada ABC bahwa mereka saat ini hanya memiliki waktu sampai Senin (13/11/2017) untuk pergi dan berharap tidak akan ada penggunaan kekerasan sampai batas waktu tersebut.
Departemen Imigrasi belum mengkonfirmasi berapa lama tenggat waktu tambahan itu akan berlaku, namun aksi penolakan para pengungsi untuk pergi dari fasilitas itu tampaknya akan berlanjut.
Sepanjang Jum’at malam (10/11/2017), pihak berwenang Papua Nugini mulai membongkar tempat penampungan sementara di pusat penahanan Pulau Manus sementara para pengungsi yang bertahan disana dilaporkan mulai menggali lebih banyak sumur di dalam fasilitas itu untuk menyediakan sumber air minum lainnya.
Otoritas kepolisian setempat mengatakan sekitar 200 orang telah meninggalkan pusat penahanan tersebut dalam dua hari terakhir karena pihak berwenang Papua Nugini mengeluarkan pemberitahuan yang menginstruksikan mereka yang bertahan untuk segera pergi karena "kondisi tidak higienis".
Meskipun ada peringatan tersebut, beberapa pencari suaka mengatakan di media sosial bahwa mereka masih tidak akan meninggalkan lokasi tersebut seiring dengan polisi Papua Nugini mulai menghancurkan tempat sampah yang digunakan orang untuk menyimpan air.
"Mereka menghancurkan tempat penampungan kami," kata Behrouz Boochani, seorang wartawan Kurdi dari Iran yang telah ditahan lebih dari empat tahun,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Kaleidoskop 2024: Ruben Onsu Marah Besar, Refly Harun Angkat Bicara | Reaction JPNN
-
Dualisme Dekopin, Begini Respons Budi Arie Setiadi
-
Prediksi Nyai Dewi Rantian: 2025, Perekonomian Membaik dan Alam Berubah
-
KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
-
Gus Rofi'i Bantah Isu Negatif Terkait Konflik PSN PIK 2
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
Jumat, 27 Desember 2024 – 23:36 WIB - ABC Indonesia
Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
Jumat, 27 Desember 2024 – 22:55 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:59 WIB - ABC Indonesia
Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:55 WIB
- Gosip
Kirim Rp 28 Juta ke Fico Fachriza, Nikita Willy Ternyata Ditipu
Minggu, 29 Desember 2024 – 05:31 WIB - Dahlan Iskan
Rayon Sritex
Minggu, 29 Desember 2024 – 08:21 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
Minggu, 29 Desember 2024 – 06:06 WIB - Jogja Terkini
Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 29 Desember 2024
Minggu, 29 Desember 2024 – 08:01 WIB - Kriminal
Saksi Melihat 2 Orang Membakar Kantor Media Pakuan Raya
Minggu, 29 Desember 2024 – 04:53 WIB