Owi/Butet Melaju Ke Final
jpnn.com - JAKARTA - Ganda campuran pelatnas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menggapai babak puncak superseries premier Tiongkok Terbuka. Kemarin (16/11) pada babak empat besar di Yuan Shen Gymnasium Shanghai, Owi/Butet sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menang atas pasangan Korsel Kim Ki Jung/Kim So Young 21-9,21-11.
Di partai final hari ini (17/11), Owi/Butet akan bersua lawan tangguh Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Di atas kertas, Owi/Butet lebih baik kalau dilihat dari rangking. Owi/Butet nangkring di posisi kedua, Nielsen/Pedersen nomor empat.
Akan tetapi, rekam jejak pertemuan kedua pasangan tersebut lebih berpihak Nielsen/Pedersen. Dari empat kali bersua, tiga kali dimenangi Nielsen/Pedersen. Bentrok terakhir keduanya terjadi pada semifinal superseries premier Indonesia Open Juni lalu dengan kemenangan Nielsen/Pedersen 21-15,21-14.
Nah, menjelang partai final hari ini Nielsen/Pedersen memiliki keuntungan tenaga yang ebih utuh. Lawan mereka kemarin, pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei mundur dan pasangan Denmark itu dinyatakan menang walkover.
Boleh dikatakan, permainan Owi/Butet memang "cocok" dengan gaya main Nielsen/Pedersen. Alhasil dari pertemuan keduanya, Owi/Butet sering kalah.
Bicara kunci kekuatan Nielsen/Pedersen ada pada covering Nielsen yang luar biasa. Mantan pemain tunggal ini menutup lini belakang dengan tangguh dan kerja Pedersen menjadi lebih ringan di depan net.
Ketika dihubungi kemarin, Owi menuturkan memasang konsentrasi penuh kepada Nielsen/Pedersen. Pemain asal Kebumen Jateng itu tak menutup mata kalau lawannya ini sukar dipukul.
"Janji kita bermain maksimal lawan pasangan Denmark ini. Fokus dan konsen total di lapangan agar kekuatan kita muncul 100 persen," tulis Owi lewat pesan singkat.
Butet juga penasaran dengan pertemuan kelima ini. Maklum di pertemuan terkahir, Owi/Butet dibuat malu di depan publik sendiri. Aroma balas dendam pun sangat kental pada partai final ini.
"Menonton video pertandingan lawan sudah pasti. Itu agar kita punya modal melawan mereka. Apalagi kami sudah lama tak bertemu, terkahir Juni lalu. peluang pasti ada. Sebagai pemain kita wajib percaya diri mau lawan siapa pun," tutur Butet dalam surat elektronik.
Asisten pelatih pelatnas Nova Widianto menyebutkan kunci kemenangan adalah sabar bermain di belakang. Juga patut diwaspadai pegangan tangan Nielsen yang kidal. Pemain kidal sering memberikan bola yang arahnya susah ditebak menurut Nova. (dra)