Pacar Sendiri Dijual di Lokalisasi
Sementara, kasus itu terbongkar setelah DI menolak melayani "tamu" lokalisasi. Bahkan, karena kerap dipaksa melayani pria hidung belang oleh sang mucikari, DI sempat mengancam bunuh diri. Karena takut dengan ancaman DI, mucikari itu lantas membebaskan perempuan malang tersebut. Saat itulah DI menghubungi kerabatnya di Jakarta.
Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, setelah ditelusuri oleh camat dan pihak Polsek Singojuruh, korban bersama mucikari berinisial F langsung diamankan di mapolsek setempat.
"Oleh pacarnya, korban dijanjikan kerja di Bali. Ketika berangkat dari rumah, korban tidak memberi tahu orang tuanya. Sampai di Banyuwangi, korban malah 'ditaruh' di lokalisasi Sumberloh," ujarnya.
Alam menduga, kasus human trafficking yang menimpa DI tersebut dilakukan sindikat perdagangan manusia. Sebab, YE telah membawa dan menjual tiga perempuan ke tangan mucikari di wilayah Banyuwangi.
"YE masih buron. Pihak Polsek Singojuruh sudah mengontak pihak kepolisian di Kaliwungu, Jateng. Sedangkan korban akan kami pulangkan ke Jateng," paparnya.
Di sisi lain, korban yang ditemui di kantor dinsosnakertrans tampak masih shock. Dia mengaku diajak ke Bali oleh YE dan dijanjikan pekerjaan.
"Tetapi, sampai di Banyuwangi, dia menyuruh aku pinjam uang ke "mama"-nya dengan nama aku. Dia berjanji mau jemput aku. Tetapi, aku tunggu-tunggu dia tidak menjemput sampai sekarang (kemarin)," katanya.
Masih kata DI, selama di lokalisasi Sumberloh, dia kerap dipaksa melayani tamu. Namun, DI selalu menolak permintaan tersebut. "Aku disuruh kerja "begitu" (melacur), tetapi aku menolak. Aku ingin segera dipulangkan ke rumah," ujarnya. (sgt/jpnn)