Pacu Ekspor, Mentan Lepas Produk Turunan Jagung dan Gandum di Cilegon
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan pihaknya memfasilitasi ekspor berupa produk turunan jagung dan gandum asal Banten secara akumulatif sebanyak 4.000 ton senilai Rp16,2 milyar terdiri dari tepung pati jagung, gluten jagung dan bubuk jagung dan dedak yang merupakan sisa hasil produksi.
"Kami lakukan percepatan layanan dan jaminan akseptabilitas atau keberterimaan produk pertanian diluar negeri menjadi fokus Barantan dalam mendorong ekspor," ujar Jamil.
Lebih lanjut ia mengatakan sebanyak 204 ton dedak gandum diekspor ke negara Filipina dan 656 ton dedak gandum ke negara Cina dengan total keseluruhan dedak sebanyak 860 ton yang dikemas dalam 8 kontainer dengan nilai ekonomi Rp. 3,4 milyar.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan pihaknya mencatat ada kenaikan ekspor yang signifikan pada semester 1 dan pertengahan Juli 2020, yakni nilai barang senilai Rp. 118,8 milyar meningkat 16 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp. 6,8 milyar saja.
Sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gerakan Tiga kali Lipat Ekspor (Gratieks) Produk Pertanian, Karantina Pertanian Cilegon terus gencar lakukan bimbingan teknis terkait pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari atau SPS Meausure kepada calon eksportir, UMKM, dan petani.
“Kami akan fasilitasi perusahaan dan petani yang akan ekspor sehingga komoditas andalan asli Provinsi Banten dapat diekspor ke manca negara,” ujar Arum.
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automatic System) fasilitasi ekspor produk pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon pada semester I 2020 menunjukan tren positif. Produk pertanian yang meningkat secara signifikan antara lain dedak gandum, minyak sawit, bleching earth serta karet lempengan.
Pada periode yang sama bulan Januari sampai Juli, volume komoditas dedak gandum mengalami peningkatan sebesar 369 %, minyak sawit meningkat 214%, bleaching earth 133% dan karet lempangan yang mulai ekspor lagi sebanyak 2.178 ton.