Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pajang Karya yang Lecehkan Perempuan, Pemeran Seni di China Ditutup

Minggu, 20 Juni 2021 – 14:08 WIB
Pajang Karya yang Lecehkan Perempuan, Pemeran Seni di China Ditutup - JPNN.COM
Ilustrasi: Seorang pengunjung memotret di ruang pameran karya seni di Shanghai, China. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, SHANGHAI - Pameran seni di jantung Kota Shanghai, China, ditutup setelah foto 5.000 mahasiswi yang diranking berdasarkan penampilan menuai kritik tajam dari masyarakat karena dianggap melecehkan kaum perempuan.

Manajemen OCAT Shanghai yang menjadi tempat penyelenggaraan pameran bertajuk "Uglier and Uglier" itu mengumumkan penutupan tersebut.

"Kami mendapati konsep pameran ini tidak menghormati dan menyinggung kaum perempuan. Kami mohon maaf kepada para pengunjung yang merasa tidak nyaman dengan pameran ini," demikian pernyataan OCAT Shanghai di akun resmi Weibo, Jumat (18/6).

Pada bagian depan ruang pameran seni terpampang pelang bertuliskan karakter Hanzi yang artinya tutup karena ada perbaikan peralatan.

"Tidak ada kejelasan, kapan pameran ini dibuka kembali untuk publik," kata seorang staf OCAT Shanghai dikutip media China, Minggu (30/6). 

"Uglier and Uglier" hasil kreasi Song Ta, seorang seniman dan kurator asal Provinsi Guangdong, pada 2013.

Dalam sebuah wawancara dengan akun media sosial BIE yang berbasis di Beijing pada 2019, Song mengatakan bahwa dia dan asistennya diam-diam mengambil foto sekitar 5.000 mahasiswi di sebuah kampus lalu mereka membuat peringkat ribuan foto itu berdasarkan penampilan sebagai sebuah karya seni.

Foto-foto tersebut ditampilkan dalam video berdurasi delapan jam "dalam urutan penampilan", yaitu dari yang paling indah hingga paling jelek menurut sistem penilaian Song sendiri.

Song Ta, seorang seniman asal China, membuat karya kontroversial yang dianggap sangat melecehkan perempuan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News