Pak Anies, Warga Nilai Kenaikan Tarif Parkir Menyusahkan
jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan tarif parkir yang akan diberlakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mendapat respon positif dari warga. Meskipun beberapa pengendara motor maupun mobil memiliki berbagai pandangan.
Salah satunya, Doni, 30, pegawai swasta yang sehari-hari menggunakan sepeda motor untuk bekerja di kawasan Jalan Sudirman. Ia mengaku keberatan jika Anies menaikkan tarif parkir.
"Gini deh, masa parkir saja sampai dinaikin segala. Tambah ngebebanin rakyat kecil ini, hidup di Jakarta masih susah soalnya," tutur Doni di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (8/12).
Menurutnya, tujuan pengurangan lahan parkir memang baik untuk mengajak warga naik kendaraan umum. Tetapi menurutnya ada saja warga yang tidak suka dan lebih memilih berkendara sendiri.
"Kayak saya nih ya mual kalau naik bus dan kereta, jadi saya pilih naik motor. Kalaupun dinaikkan jangan bikin shock harganya, itu saja. Tujuannya baik sih, tapi pelan-pelan lah," jelasnya.
Senada dengan Doni, pengendara mobil Wahyu, 27, juga mengaku keberatan dengan kebijakan itu. Karena ia melihat transportasi umum di Jakarta belum memadai. Sehingga sebagian kalangan masih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
"Kalau naiknya sampai Rp 50 ribu per jam itu memberatkan. Sehari bisa keluar uang berapa untuk bayar parkir saja," kata Wahyu.
Sementara pengendara mobil lainnya, Suhendar, 45, justru mengaku tidak keberatan dengan kenaikan tarif parkir. Tetapi menurutnya sebelum tarif dinaikkan pemerintah harus menyediakan transportasi yang nyaman terlebih dahulu.