Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Camat Sebut Banjir Parah di Perbatasan Akibat Kiriman Air dari Malaysia

Selasa, 09 Februari 2021 – 03:33 WIB
Pak Camat Sebut Banjir Parah di Perbatasan Akibat Kiriman Air dari Malaysia - JPNN.COM
Tim medis dari Puskesmas Ledo memberikan obat-obatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak musibah banjir di Bengkayang. (Ist.)

jpnn.com, BENGKAYANG - Camat Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Radid menyatakan bahwa penyebab banjir di daerah perbatasan terutama di wilayah kecamatannya antara lain karena kiriman dari negara tetangga, Malaysia.

Radid menegaskan bahwa di Jagoi Babang sebelumnya belum pernah mengalami banjir separah tahun ini.

"Pemicu utamanya adalah banyaknya perkebunan sawit, serta adanya kiriman air dari Malaysia. Saat itu Serikin, Malaysia, sudah lebih dulu mengalami banjir. Sehingga pada banjir susulan yang terjadi di Jagoi ini merupakan yang ketiga kalinya di tahun 2021,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin (8/2).

Ia menambahkan, selain itu banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bengkayang beberapa waktu terakhir ini disebabkan oleh beberapa faktor mendasar, seperti makin masifnya perkebunan kelapa sawit, serta maraknya pertambangan emas tanpa izin (PETI).

"Untuk saat ini ada tiga desa yang banjir, yang sebelumnya ada enam desa yang terdampak banjir tahun ini," katanya.

Radid menegaskan Desa Jagoi selama ini tidak pernah mengalami banjir.

"Kenapa tahun ini bisa banjir? Inilah penyebabnya sudah banyak perkebunan sawit, dan juga ada kiriman dari negara tetangga Malaysia," ucap Radid.

Selain menerpa permukiman warga, banjir juga berdampak pada pertanian karena sampai saat ini beberapa ladang dan sawah warga sudah diterjang.

Selain air kiriman dari Malaysia, banjir di kawasan perbatasan RI-Malaysia juga disebabkan masifnya perkebunan kelapa sawit, dan maraknya pertambangan emas tanpa izin (PETI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close