Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Into Menemukan Tarsius Leucistic, KLHK Ucapkan Terima Kasih

Senin, 08 Februari 2021 – 16:58 WIB
Pak Into Menemukan Tarsius Leucistic, KLHK Ucapkan Terima Kasih - JPNN.COM
Seorang warga menemukan satu ekor tarsius dengan kelainan leucistic (rambut warna putih dan mata hitam) di kebun campuran buah-buahan milik masyarakat di Desa Lemoh Timur, Kecamatan Tomariri Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (5/2) sekitar pukul 10.00 WITA. Foto: KLHK.

jpnn.com, JAKARTA - Seorang warga menemukan satu ekor tarsius dengan kelainan leucistic (rambut warna putih dan mata hitam) di kebun campuran buah-buahan milik masyarakat di Desa Lemoh Timur, Kecamatan Tomariri Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (5/2) sekitar pukul 10.00 WITA.

Tarsius jenis ini dikenal sebagai krabuku tangkasi (tarsius tarsier atau tarsius spectrumgurskyae) yang normalnya memiliki warna rambut cenderung cokelat kemerahan dengan mata cokelat.

Saat ditemukan oleh seorang warga bernama Pak Into, satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, itu tengah berada di atas pohon kecil yang tingginya kurang lebih 1 meter dari permukaan tanah.

Saat ditemukan, Tarsius leucistic tersebut tidak berusaha untuk lari sehingga atas dasar pertimbangan keamanan dari predator, warga Desa Lemoh Timur memutuskan untuk membawanya ke kampung.

Selanjutkan warga melaporkan kepada Kepala Resort Taman Wisata Alam (TWA) Batuputi Cagar Alam (CA) Duo Sudara, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jenli Gawina.

"Atas pertimbangan keamanan, saya menyarankan untuk dikembalikan ke alam atau ke induknya. Namun karena warga tidak tahu di mana lokasi induknya, selanjutnya pihak BKSDA Sulawesi Utara berkoordinasi dengan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki dan dibantu masyarakat setempat, sejak hari Sabtu (6/2) secara bersama-sama mulai melakukan pemantauan di lokasi penemuan tarsius untuk menemukan induknya," ujar Jenli.

Pemantauan dilakukan dengan mencoba menempatkan tarsius leucistic di beberapa lokasi yang diduga menjadi lokasi atau habitat induknya.

Namun sampai hari ini, Senin 8 Februari 2021, lokasi keberadaan induk tarsius belum ditemukan.

Namun demikian pihak BKSDA Sulawesi Utara dan PPS Tasikoki masih tetap melakukan pemantauan di lokasi penemuan.

KLHK mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Lemoh Timur, Kecamatan Tomariri Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), khususnya Pak Into, yang telah menemukan tarisus dengan kelainan leucistic.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close