Pak Jokowi, Jangan Pilih Menteri Muda karena Kekuatan Bapaknya
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal menteri dari kalangan muda saat berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (18/7). Saat ini sejumlah nama sudah banyak masuk ke orang nomor satu di Indonesia itu.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sarwi Chaniago mengatakan, soal menteri dari kalangan muda itu memang sudah menjadi cerita awal supaya ada penyegaran.
Namun, Pangi menjelaskan, muda harus punya kapasitas, jam terbang jelas, punya narasi dan terobosan. Dia menegaskan menteri muda seharusnya bukan karbitan atau neopotisme, misalnya kebetulan bapaknya ketua umum partai. "Jadi, benar-benar potensi yang muncul dari kekuatannya sendiri bukan karena bapaknya dan sebagainya," ungkap Pangi, Senin (29/7).
Pengamat politik yang karib disapa Ipang itu menegaskan menteri tidak hanya sekadar muda dari variabel umur saja. "Kalau muda tidak bisa apa-apa, ngapain juga (dipilih). Kasihan saja nanti kalau mereka gagal dari menteri muda, nanti kan bisa tidak percaya menteri muda karena dianggap gagal," katanya.
BACA JUGA: Hendropriyono Senang Jokowi Ingin Menteri Muda Ada di Kabinet
Lebih lanjut Pangi menegaskan persoalan tua dan muda tidak menjadi penting, asal mereka bisa bekerja. Menurut dia, kadang-kadang tidak relevan juga mendikotomikan tua dan muda.
"Yang penting punya kapasitas, punya narasi dan terobosan bahkan bisa memberi target ke presiden bukan presiden yang kasih target," jelasnya.
Seperti diberitakan Presiden Jokowi menyatakan nama-nama calon menteri Kabinet Kerja Jilid II untuk periode 2019-2024 sudah mulai masuk. "Pembentukan kabinet belum, tetapi sudah mulai masuk nama-nama calon itu, dan terus semakin banyak mengumpulkan pilihan-pilihan memilihnya akan menjadi semakin mudah," kata Jokowi di sela menikmati kuliner ayam goreng sambal blondo di warung makan Mbah Karto, Kabupaten, Sukoharjo, Jawa Tengah.