Pakan Kurang Bagus Pengaruhi Kualitas Susu
jpnn.com, JOMBANG - Peternak sapi perah di Jombang, Jatim mengeluhkan harga pakan yang terus melejit. Peternak harus memutar otak untuk bisa mencukupi kebutuhan pakan sapi perah yang dipeliharanya.
Ini dirasakan peternak sapi perah di Dusun Pengajaran Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Mereka terpaksa memanfaatkan rerumputan hijau untuk memenuhi pakan sapi peliharanya.
Pasalnya, sejak enam bulan ini harga pakan pabrikan terus mengalami kenaikan. Seperti pakan jenis kopra sebelumnya Rp 2.300 per kg kini naik menjadi Rp 2.600 per kg, untuk jenis polar angsa sebelumnya Rp 2.700 kini menjadi Rp 3.900.
Darmaji, salah satu peternak mengakui, harga penjualan susu memang naik menjadi Rp 5.500 dari harga Rp 5000 per liter.
"Namun, jika dikalkulasi dengan harga pakan olahan pabrik membuat tingkat keuntungan penjualan susu menjadi berkurang," kata Darmaji, peternak.
Agar tidak merugi para peternak berinovasi dengan mencampur pakan pabrikan dengan olahan ampas tahu. Selain ampas tahu, peternak ada juga yang mengurangi pakan pabrikan dan menambah pakan rumput hijau dengan rumput gajah.
"Hal ini dilakukan agar produktivitas susu sapi tetap terjaga," imbuhnya.
Dalam sebulan, satu ekor sapi menghabiskan tiga kuintal pakan pabrikan dengan tingkat produktivitas susu 12 liter per hari. Jika kualitas pakan turun maka produktivitas susu juga bisa menurun.
Untuk itu, peternak berharap ada campur tangan pemerintah untuk mengendalikan harga pakan sapi di pasaran.(end/jpnn)