Pameran MICE Ditarget 310 Kali Selama 2017
jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pariwisata terus mencari celah untuk menaikkan kunjungan wisata minat khusus. Terutama dari aktivitas meetings, incentives, conferences, exhibitions (MICE) dengan originasi pasar negara tetangga di ASEAN.
Menurut data yang dilansir di ATF-2017, ASEAN Tourism Forum itu, sebanyak 43 persen wisman di ASEAN itu ternyata berasal dari sesama Negara ASEAN, dan 36 persen ditambah Asia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, India, dan lainnya.
Pada 16–19 Februari 2017, Kementerian di bawah komando Menpar Arief Yahya itu memberikan dukungan di Rakernas Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia ( ASPERAPI ) di Hotel Hakaya Plaza Balikpapan, Kalimantan Timur. Dukungan juga ikut diberikan di ulang tahun ASPERAPI di Pulau Derawan, Kalimantan Timur, 17 Februari 2017.
“Kalau mau mengejar target 20 juta wisman di 2019, semua lini harus kerja keroyokan. Termasuk MICE,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Kamis (16/2).
Kebetulan, MICE punya potensi besar untuk mendatangkan wisman dalam jumlah banyak. Inilah wisata man made unggulan Singapura. Impact-nya terhadap ekonomi dan promosi sangat besar.
Asal tahu saja, satu orang turis yang ikut MICE ke suatu negara bisa menghabiskan uang sebanyak USD 1.200 selama tiga hari. “Ini yang harus digenjot habis, ada economic value yang besar. Singapura bisa besar seperti sekarang salah satunya ya karena MICE,” jelas Esthy.
Esthy tak asal bicara. Singapura memang sangat kuat di wisata MICE. Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang sering melakukan MICE di negeri yang tidak lebih besar dari Pulau Samosir di Danau Toba itu.
Jumlah event yang digelar di sana sudah sangat banyak. Skalanya pun rata-rata sudah global.