PAN Ingin Capres Koalisi Berbasis Popularitas
Senin, 26 Desember 2011 – 14:55 WIB
Saat dikonfirmasi, Taufik membantahnya. "Sekarang pilihannya ada di rakyat. Bergantung rakyat ingin figur capres semacam apa," ucap wakil ketua DPR itu.
Taufik menambahkan, pada 2014 dipastikan terjadi perpindahan tongkat estafet kepemimpinan nasional. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa kembali dicapreskan. SBY yang juga ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu dibatasi aturan maksimal menjabat dua periode oleh konstitusi. "Ini akan menjadi panggung politik yang benar-benar dinanti rakyat dan kalangan parpol," ungkap Taufik.
Dia yakin nuansa politik menuju 2014, termasuk pilpres, akan langsung terasa begitu RUU pemilu disahkan. "Setiap parpol akan berusaha menjaga eksistensinya, mulai partai yang berada di koalisi sampai yang berada di luar koalisi," tegasnya. Sebagai bagian dari koalisi pemerintahan, imbuh Taufik, PAN berpendirian bahwa kestabilan politik nasional harus tetap dipertahankan sampai 2014. "PAN tidak mengharapkan terjadinya kegaduhan politik yang tidak perlu," tandasnya. (pri/c10/tof)