Panas! Puluhan Ribu Massa Duduki Petronas, Tuntut Perdana Menteri Mundur
jpnn.com - KUALA LUMPUR – Puluhan ribu massa menduduki jantung Kota Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/11) kemarin. Dengan dress code kaus kuning, unjuk rasa bertajuk Bersih 5.0 ini menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya.
Massa mengawali aksi dengan long march ke Menara Kembar Petronas. Sebenarnya massa hendak memusatkan Bersih 5.0 di Independence Square atau Dataran Merdeka. Namun, polisi menjaga ketat area tersebut dan menghalau massa.
Puluhan ribu orang dari berbagai penjuru Malaysia tersebut lantas berjalan ke Petronas. Pergerakan massa itu membuat lalu lintas di ibu kota terganggu. Unjuk rasa kemudian berlangsung di depan tetenger Malaysia tersebut.
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad juga hadir dalam Bersih 5.0. Sebuah podium disiapkan bagi tokoh oposisi senior itu. ”Biarkan dia (Najib, Red) datang dan menangkap kita. Namun, kita akan tetap berdiri di sini demi para pemimpin yang ditangkap dan ditahan karena alasan yang tidak jelas, termasuk Maria Chin,” tegas politikus 91 tahun tersebut.
Selain Mahathir, aksi Bersih 5.0 dihadiri Muhyiddin Yassin. Politikus yang didepak Najib dari jabatannya sebagai wakil PM itu memimpin yel-yel anti-Najib kemarin. ”Najib Mundur! Najib Mundur!” seru pria 69 tahun tersebut.
Muhyiddin dipecat setelah mengimbau Najib jujur kepada rakyat terkait skandal 1MDB (1Malaysia Development Berhad). Muhyiddin meyakini bahwa pemimpin 63 tahun itu bersalah.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah massa dalam unjuk rasa damai jauh lebih sedikit. Polisi melaporkan bahwa Bersih 5.0 diikuti sekitar 15 ribu orang. Namun, sejumlah media menyebutkan angka yang lebih besar, yaitu 40 ribu orang. Padahal, Bersih 4.0 diikuti 200 ribu orang.
Sebenarnya Najib berniat membatalkan aksi protes yang sudah lama digembar-gemborkan tersebut. Jumat malam (18/11), polisi menangkap Maria Chin yang juga chairwoman gerakan Bersih. Dia dibawa ke kantor polisi dan ditahan untuk keperluan penyelidikan. Pada waktu bersamaan, polisi menangkap tokoh-tokoh Bersih yang lain.