Pancasila Bintang Penunjuk Arah Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Jakarta Pusat, Jansen Marpaung mengingatkan bahwa para pendiri bangsa telah merumuskan Pancasila sebagai dasar dan bintang penunjuk arah (falsafah) dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Jansen Pancasila dilahirkan dengan tujuan mengikat keberagaman. Para Founding Father tidak menghendaki ada etnis suku, agama dan golongan yang menjadi lebih unggul atau lebih rendah.
“Dengan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, membuktikan bahwa identitas bangsa Indonesia sejak dahulu kala merupakan bangsa yang religius dengan apapun agama dan kepercaannya,” katanya melalui pesan tertulisnya, Minggu (7/1).
Jansen melanjutkan, pada sila kedua disebutkan bahwa “kemanusiaan yang adil dan beradab”, berarti bangsa Indonesia memiliki rasa kemanusiaan dan adab yang tinggi.
“Namun sayang, kini rasa kemanusiaan sedang mengalami degradasi,” ujarnya,
Kemudian, sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, apapun etnis, suku, agama dan golongan, semua bersatu dalam satu kesatuan, Indonesia. “Bukan saling memprovokasi hingga akhirnya tercerai-berai dan saling menghanguskan satu sama lain,” katanya.
Sila keempat, kata Jansen, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, bangsa Indonesia.
“Selalu menyelesaikan perbedaan dalam suatu forum yang dinamakan musyawarah, karena musyawarah itu untuk meminimalisir bahkan menyamaman perbedaan hingga tercapai mufakat sebagai win-win solution agar semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan, mengedepankan dialog bukan intrik dan kekerasan, itulah demokrasi Indonesia yang sesungguhnya,” ucapnya.