Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pancasila dan Gotong Royong Bangsa Menghadapi Pandemi Covid-19

Oleh: Dr. Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI

Senin, 01 Juni 2020 – 09:20 WIB
Pancasila dan Gotong Royong Bangsa Menghadapi Pandemi Covid-19 - JPNN.COM
Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI

Penyebutan Gotong Royong sebagai intisari dari Pancasila itu bukan untuk menegasikan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Namun, semua pelaksanaan sila-sila Pancasila memiliki landasan semangat gotong royong. Prinsip Ketuhanan berjiwa gotong royong yakni Ketuhanan dengan sikap yang saling hormat-menghormati dan toleran baik sesama atau antar pemeluk agama, bukan Ketuhanan dengan sikap mengucilkan diri dan saling menyerang.

Prinsip Kemanusiaan dilaksanakan dengan semangat gotong royong, yakni prinsip saling bantu-binatu, tolong menolong, mengembangkan sikap kedermawanan di atas dasar kemanusiaan yang hakiki tanpa diskriminasi.

Prinsip Kebangsaan dengan jiwa gotong royong yang mengembangkan semangat persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika serta tiada sikap chauvinisme. Begitu juga dengan prinsip Demokrasi, harus dilaksanakan dengan jiwa gotong royong yang saling bermusyawarah untuk mufakat dan bukan dengan diktator mayoritas maupun tirani minoritas oleh penguasa maupun pemilik modal.

Terakhir, prinsip Keadilan Sosial atau Kesejahteraan juga harus dilandasi jiwa gotong royong yang memberikan kesempatan semua warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan bersama-sama menikmati hasil-hasil pembangunan itu secara kekeluargaan serta bukan ekonomi yang dikuasai dan dikendalikan segelintir elite ekonomi saja. 

Dari nilai-nilai Pancasila dan kegotong-royongan tersebut sudah sangat jelas tergambar bahwa sebagai dasar dan ideologi dinamis, Pancasila sangat dapat diimplementasikan segenap rakyat Indonesia untuk secara bersama-sama menghadapi pandemi covid-19 saat ini. 

Dalam pidato ilmiah pengukuhan Bung Karno sebagai Doktor Honoris Causa di Universitas Gajah Mada tanggal 19 September 1951, Bung Karno menegaskan bahwa dirinya bukanlah Pencipta Pancasila, tetapi sekadar Penggali Pancasila karena nilai-nilai Pancasila itu sudah hidup lestari dalam hati sanubari dan kebudayaan bangsa Indonesia. 

Tesis Bung Karno tentang nilai-nilai gotong royong sebagai suatu nilai yang hidup dalam sanubari bangsa Indonesia saat ini terbukti dengan hasil survei lembaga Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2018.

Menurut hasil survei tersebut bangsa Indonesia menempati urutan negara pertama sebagai bangsa yang dikenal paling dermawan di seluruh dunia. Hal itu membuktikan bahwa jiwa gotong royong dan tolong-menolong serta solidaritas sosial bangsa Indonesia adalah jiwa bangsa yang hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila hari ini, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak seluruh warga bangsa Indonesia untuk bergotong royong menghadapi pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close