Pancasila Dijauhi, Masyarakat Frustrasi
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kalangan tak bosan-bosannya bicara mengenai perlunya menjalankan nilai-nilai Pancasila. Euforia demokrasi sejak era reformasi, dianggap semakin menjauh dari nilai dasar Pancasila.
Hal ini terungkap dalam diskusi bertema "Penerapan Pancasila Dalam Berdemokrasi, Berbangsa dan Bernegara di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/10).
"Proses politik yang menjauh dari nilai-nilai demokrasi inilah yang sedang terjadi di Indonesia, dan sebagai akibatnya masyarakat mengalami frustasi sosial,"kata Ketua Forum Renovasi Indonesia, Bagus Satriyanto dalam diskusi itu.
Selain itu, masyarakat juga kehilangan rasa aman dan nyaman serta tidak mampu membangun pertahanan diri dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datangnya dari dalam dan luar diri pribadinya, maupun dalam suatu sistem kenegaraan.
"Menurut kami frustasi sosial itu terjadi karena masih rendahnya kesadaran partai politik di Indonesia akan pentingnya pendidikan politik yang mampu menggerakan potensi seluruh warga bangsa sehingga dapat memperoleh rasa keadilan,"ungkapnya.
Dia katakan, panggung politik di Indonesia juga sudah menjauh dari falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Di tempat yang sama, Ketua Gerakan Pemantapan Pancasila Try Sutrisno menekankan pentingnya pendidikan politik oleh partai politik sebagai penerapan demokrasi Pancasila. Hal ini perlu dilakukan karena sejak era reformasi, bangsa Indonesia sudah semakin jarang berbicara tentang Pancasila.
"Ada kecenderungan dari partai politik untuk mengembangkan ideologi lain selain Pancasila,"ungkap Try.