Pancasila, TNI, NII, SBY, Korupsi
Rabu, 11 Mei 2011 – 11:48 WIB
Bukan mustahil Presiden Yudhoyono, yang di partai itu duduk sebagai Ketua Dewan Pembina, menyetujui atau sekurang-kurangnya mengetahui kunjungan dan sumbangan uang dari partainya.
Mungkin juga akibat negara telah kehilangan kepemimpinan, pemerintah pun berjalan tanpa arah. Rakyat harus berjuang sendiri untuk mempertahankan hidup. Para pedagang kecil tak memperoleh perlindungan sama sekali di tengah pertarungan raksasa perniagaan: Amerika, Cina, Jepang, Uni Eropa dan Korea Selatan.
Perekonomian nasional yang sudah dilibas kekuatan “pasar global”, membuat kesejahteraan umum yang menurut Konstitusi wajib diadakan, semakin jauh panggang dari api. Sementara kekayaan alam yang melimpah, yang menurut Konstitusi juga harus digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, malah dijadikan ajang korupsi.