Pandemi Corona, BRI Revisi Target Pertumbuhan Kredit
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi 5 persen karena dampak pandemi virus Corona. Sebelumnya, perseroan mematok pertumbuhan kredit sebesar 10-11 persen.
Selama kuartal pertama tahun ini, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp884,27 triliun. Angka ini tumbuh 9,38 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari jumlah penyaluran tersebut, porsi kredit BRI dibandingkan perbankan nasional mencapai 15,48 persen.
Melihat kondisi tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso memperkirakan pihaknya masih menghadapi tantangan pada kuartal II dan III tahun ini.
Namun, pada kuartal IV kondisi diprediksi sudah akan kembali pulih.
“Kami harus merevisi target. Selama setahun, loan growth BRI akan tumbuh 5 persen saja,” kata Sunarso saat menggelar acara acara Halalbihalal secara virtual, Jumat, (5/6).
Meskipun proyeksi tersebut menurun dibandingkan target awal, BRI akan tetap menjaga rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) dikisaran 90 persen.
Sunarso menambahkan proyeksi penurunan kredit tersebut akan diikuti dengan penurunan pendapatan bunga.
"BRI tetap akan menjaga net interest margin (NIM) di kisaran 5,5 persen. NPL (rasio kredit bermasalah) dijaga dikisaran 3 persen. Dalam situasi sekarang ini NPL 3 persen adalah ambisi yang cukup baik," tandas Sunarso.(IKL/JPNN)