Pandemi Covid-19 Buka Peluang Industri Indonesia Bersaing di Pasar Global
Adnyana juga menyebut, kondisi new normal memunculkan peluang bagi Indonesia menjadi supplier bahan baku, atau barang setengah jadi untuk mengurangi ketergantungan produksi pada Tiongkok.
“Saya kira sektor industri manufaktur domestik juga bisa menjadi bagian dalam rantai pasok industri global,” ucapnya.
Sementara itu, peneliti INDEF Abdul Manap Pulungan memaparkan sejumlah subsektor yang tumbuh positif di masa pandemi Covid-19 meliputi industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, serta logam dasar.
"Pasar kita memiliki ukuran daya saing yang sangat tinggi, menempati peringkat ketujuh terbesar di dunia," ucapnya.
Abdul Manap menyoroti realisasi Program Ekonomi Nasional (PEN) yang hingga Agustus 2020 baru mencapai 25 persen dari total Rp 692 triliun.
“Realisasi anggaran insentif usaha baru 14 persen, UMKM 37 persen sementara sektor korporasi 0 persen,” ucapnya.
Abdul Manap kemudian mendesak pemerintah mempercepat realisasi PEN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dalam webinar yang mengangkat tema "Mengukur Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Kegiatan Ekspor dan Impor di Masa Pandemi Covid 19", juga hadir sebagai pembicara Ketua Komite Anti Damping Indonesia (KADI) Bahrul Chairil.