Pangarmatim: Bentangkan Layar Terjang Ombak dan Badai
jpnn.com, SURABAYA - Pada hari kedua melintasi perairan Laut Jawa menuju Jakarta untuk mengikuti detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-72 tahun 2017, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto berbagi kisah dan pengalamannya kepada wartawan yang sedang onboard di KRI Dewaruci.
Pangarmatim pernah menjabat sebagai Komandan KRI Arung Samudera (Arsa) tahun 1996-1997 dan KRI Dewaruci tahun 1998-2000. Pangarmatim dalam bukunya berjudul Bentangkan Layar Terjang Ombak dan Badai, mengungkapkan pada awal pelayaran keliling dunia, KRI Arung Samudera memutuskan untuk melintasi jalur Samudera Hindia.
“Kapal akan bergerak dari Jakarta menuju Cocos Keeling Island, sebuah kepulauan kecil milik Australia, di tengah-tengah Samudera Hindia. Kemudian KRI Arung Samudera akan melewati Diego Garcia, Seychelles hingga akhirnya mencapai Aden, Yaman Selatan,” katanya.
Menurutnya, kapal jenis Tall ship dengan tinggi tiang 18 meter, panjang dimensi bodi 34, 9 meter dan lebar 6,45 meter tersebut dalam Operasi Sang Saka Jaya 96 telah banyak memberikan kenangan sebanyak 17 negara dan 28 kota pelabuhan telah dikunjungi. Berbagai keindahan dan keakraban serta berbagai atraksinya telah dilalui.
“Kami bersahabat dengan mereka. Bercengkrama dan bercanda, tidak ada satu pun kami menciptakan musuh. Semua dijadikan teman,” kata Pangarmatim.
Selain itu, dengan adanya pelayaran ini Pangarmatim juga mengundang mantan Komandan KRI Dewaruci untuk berlayar bersama dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.
“Kapal ini kapal latih yang perannya cukup besar dalam pembentukan karakter prajurit TNI AL dan khususnya Taruna AAL. Bahkan telah melahirkan ratusan pemimpin bangsa.