Panggung Merah Putih di Buckingham Palace
Minggu, 11 November 2012 – 17:17 WIB
Berikutnya di bidang pertahanan, kita ingin peningkatan kerjasama bidang militer, terutama agar perwira-perwira kita kualitasnya terus meningkat, menjadi perwira berkelas dunia. Misalnya saling berbagi pengalaman dalam peace keeping mission (operation), dimana Inggris memiliki keunggulan dalam hal ini. Begitu juga dalam industri pertahanan, selain tentu kita terus mengutamakan industri dalam negeri, dalam sejumlah alutsista yang belum bisa kita produksi sendiri, maka kita menjalin kerjasama dengan negara lain, termasuk Inggris, dengan pola saling menguntungkan.
Terkait dengan isu lingkungan, dimana Indonesia tengah menjalankan program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+), Pangeran Charles sangat mendukung langkah Indonesia dalam penyelamatan hutan, dan bahkan dibahas pula sejumlah langkah operasional yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia, Norwegia dan Uni Eropa (UE), dimana Inggris berperan sebagai katalisator. Sebagaimana kita tahu, dalam skema REDD+ kita mendapat bantuan dari Norwegia sebesar 1 Milyar USD untuk penyelamatan hutan.
Rangkaian acara Presiden SBY selama di London juga diisi dengan sejumlah diskusi yang bisa dikatakan world class, seperti dengan kaukus parlemen yang fokus pada isu-isu Indonesia, hingga diskusi di lembaga think tank berkelas, Wilton Park. Presiden SBY memanfaatkan betul situasi tersebut untuk “menaikkan posisi tawar” Indonesia semaksimal mungkin. Tujuannya agar Inggris dan umumnya negara-negara Barat lebih banyak tahu tentang Indonesia, sehingga hal ini bisa makin mengecilkan peluang terjadinya kesalahpahaman.