Pangkalan Angkatan Laut Amerika Diserang
jpnn.com - WASHINGTON -- Pangkalan Angkatan Laut Amerika (AS), Navy Yard menjadi sasaran penyerangan dengan penembakan, Senin (16/9). Aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak dikenal di tengah kota Washington itu membuat membuat aparat kepolisian dan agen federal mengepung Navy Yard dan harus menutup sebagian jalan-jalan yang berada hanya beberapa blok dari Capitol AS, rumah Kongres.
Para pejabat AS hingga sekarang belum memberikan indikasi bahwa penyerangan itu terkait dengan terorisme. Sementara pihak kepolisian Amerika mengatakan bahwa motif serangan pada instalasi angkatan laut itu masih belum diketahui.
"Hingga saat ini, kami memiliki data bahwa setidaknya 12 orang tewas dan salah seorang perwira Polisi anggotanya dikabarkan juga menjadi korban dan mengalami luka pada bagian kakinya pada saat aksi baku tembak tersebut terjadi," kata Kepala Polisi Washington DC, Cathy Lanier pada konferensi pers.
Kedua pelaku, kata Kepala Polisi Cathy Lanier, diperkirakan berhasil melarikan diri. Namun, Wakil kepala Kepolisian Washington kemudian mengatakan bahwa salah satu dari para pelaku telah berhasil dilumpuhkan. "Polisi kini sedang mencari pria kulit hitam yang berusia antara 40-50 tahun dengan menggunakan seragam ala militer," katanya.
Sebuah sekolah dan jalan-jalan terdekat dari lokasi telah dikepung dan diblokir. Lanier juga telah memperingatkan warga yang tinggal di dekat Navy Yard bahwa polisi masih sedang melakukan pencarian aktif. "Tetaplah berada di dalam rumah Anda dan jangan keluar dari daerah tersebu," serunya.
Gambaran jelas mengenai apa yang telah terjadi di Pangkalan Angkatan Laut itu pun hingga kini belum didapat dan kabar simpang siur beredar di berbagai media online. Sebelumnya, sebuah media melaporkan bahwa penembak diduga melindungi dirinya sendiri di sebuah kamar di sebuah gedung markas.
Hingga kini belum diketahui pasti bagaimana sekelompok penyerang bisa menembus keamanan ketat yang mengelilingi Navy Yard. Sempat beredar kabar bahwa penyerangan sekelompok orang yang berseragam itu dilakukan oleh orang dalam, yang sebelumnya telah berhasil melewati penjagaan ketat militer.
Patricia Ward, salah seorang karyawan di Navy Yard mengatakan bahwa dirinya sedang berada di kantin saat aksi penyerangan dengan penembakan itu terjadi. "Saya sedang menunggu teman untuk membayar ketika kami mendengar suara tembakan senjata. Tiga tembakan langsung berturut-turut, dor - dor - dor. Selang tiga detik kemudian, terdengar tiga suara tembakan lagi" katanya kepada wartawan .