Panglima Melepas Keberangkatan 100 Prajurit TNI AL ke Lebanon
jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melepas keberangkatan Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-J/Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (24/8).
Sebanyak 100 Prajurit TNI AL yang diberangkatkan ke Lebanon menggunakan KRI Usman Harun-359. Mereka terdiri dari 94 Kru KRI, 1 Perwira Intelejen, 1 Perwira Psikologi, 1 Dokter, 1 Perwira Penerangan, 1 Prajurit Kopaska dan 1 Penyelam.
Komandan KRI Usman Harun-359, Kolonel Laut (P) Alan Dahlan (AAL 1995) bertindak sebagai Komandan Satgas (Dansatgas) MTF XXVIII-J/Unifil yang akan bertugas dalam misi perdamaian PBB di Lebanon selama sepuluh bulan.
Prajurit Satgas MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-J/Unifil naik ke KRI Usman Harun
Pada saat bersamaan, Panglima TNI yang didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI A. Taufiq R dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja juga meberangkatan Satgas Kompi Zeni (KIZI) TNI Konga XXXVII-D Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic (MINUSCA CAR).
Personel Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-D MINUSCA CAR ini berjumlah 200 orang terdiri dari 175 TNI AD, 19 TNI AL, 4 TNI AU dan 2 Mabes TNI. Satgas KIZI TNI Konga XXXVII-D MINUSCA CAR akan melaksanakan tugas selama satu tahun di Kongo. Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy (Akmil 1999) sebagai Komandan Satgas yang sehari-hari menjabat Danyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya sebagai satuan Main Body dalam Satgas ini.
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan misi penugasan yang akan diemban merupakan tugas istimewa. Sebab Satgas ini menjadi duta TNI, duta bangsa dan negara. Kehadiran Satgas di di daerah misi PBB akan dijadikan cerminan kualitas Tentara Nasional Indonesia di hadapan tentara negara lain, sekaligus menjadi ukuran bagi bangsa dan negara lain dalam memandang dan memposisikan Indonesia di forum internasional.
“Tugas ini adalah kehormatan dan kepercayaan dari TNI. Tidak semua prajurit memiliki peluang dalam melaksanakan tugas misi ini. Oleh karena itu, selalu jaga nama baik bangsa, negara dan TNI,” ujar Jenderal Gatot.(fri/jpnn)