Panglima TNI: Tenaga Pelacak Jangan Sampai Kalah Cepat
jpnn.com, MADIUN - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan arahan terkait penerapan Silacak dan Inarisk yang merupakan aplikasi tracer digital untuk mendukung kerja tim pelacak kontak erat demi memutus penularan Covid-19.
Arahan disampaikan Marsekal Hadi Tjahjanto ketika mengunjungi Kodim 0803/Madiun, Jawa Timur, untuk mengevaluasi penanganan pandemi virus Corona di daerah itu, Minggu (1/8).
"Penyebaran Covid-19 ini terus merambah ke mana-mana. Jadi, tenaga pelacak atau tracer jangan sampai kalah cepat dalam menghentikan penyebarannya. Salah satunya didukung dengan aplikasi tracer digital Silacak dan Inarisk," kata Panglima TNI dalam kunjungannya di Madiun.
Pada kesempatan itu Marsekal Hadi juga mengecek para prajurit TNI yang telah dibekali kemampuan mengoperasikan aplikasi Silacak dan Inarisk yang akan diperbantukan sebagai tenaga tracer atau pelacak kontak erat pasien Covid-19.
Selain itu, dia juga menyerahkan bantuan laptop bagi tenaga pelacak yang akan bertugas di lapangan. Mantan KSAU itu berharap para tenaga pelacak bekerja dengan maksimal karena penyebaran virus Corona tidak pernah berhenti dan tidak ada hari liburnya.
Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya saat itu mengatakan aplikasi Silacak dan Inarisk digunakan untuk pelaporan langsung kepada Satgas Covid-19 pusat, sedangkan petugas pelacak di antaranya adalah Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan penerapan sekaligus pengarahan ke depan. Aplikasi itu juga diharapkan bisa mempercepat proses tracing untuk pengendalian Covid-19.
"Pelaporan melalui aplikasi ini cukup detail karena disertai data lengkap. Mulai nama, NIK hingga lokasi yang terkonfirmasi. Pelaporan juga disertai bukti foto," beber Inda.