Panik Lihat Gumpalan Asap, Pendaki Tewas Terpeleset di Lereng Bukit
jpnn.com - MEYLIN Rahmadiyah (14) tewas saat mendaki Bukit Serelo yang berada di Kecamatan Merapi Selatan, Lahat. Pelahar SMP 2 Lahat itu diduga tewas akibat terpeleset di lereng bukit lantaran panik diserang gumpalan api dan asap dari kawasan perbukitan Bumi Seganti Setungguan yang terbakar.
Kejadiannnya bermula saat Meylin bersama 16 temannya pada Sabtu (5/9), berencana mendaki Bukit Telunjuk. Setelah menyusun rencana, mereka sepakat mengisi liburan akhir pekan sembari menaklukkan puncak Bukit Telunjuk pada Minggu (6/9).
Setelah mendapat restu dari ibunya, Dewi, sekitar pukul 06.00 WIB, Meylin dan rombongan bergerak menuju kaki Bukit Serelo. Tiba di titik pendakian, mereka menaklukkan tracking demi tracking menuju puncak Bukit Telunjuk. Kondisi badan yang prima serta semangat untuk segera mencapai puncak bukit, membuat mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai.
Tanpa melakukan orientasi medan, mereka bergegas menuju puncak. Mendekati puncak, persisnya di Kedaton I (satu), asap pekat yang terbawa angin dari lereng bukit yang terbakar menyerang mereka.
Sempat bertahan, tapi kepekatan asap membuat mata perih, napas sesak dan udara terasa panas. Saat itulah mereka mengetahui kalau kawasan kaki Bukit Telunjuk terbakar. Kepanikan melanda tim. Tanpa dikomando, mereka berlarian menyelamatkan diri masing-masing.
Tiba di Kedaton II, mereka baru menyadari jika dua rekannya Deden dan Meylin tertinggal. Beberapa rekan korban, mencoba melakukan pencarian. Menyusuri jalur yang mereka turuni. Awalnya, Deden yang ditemukan. Namun, Meylin belum terlihat.
“Kami tadi panik karena asap tebal sampai mata kami pedih. Kami mencoba untuk kembali turun ke bawah. Namun, Meylin tidak kami lihat,” ujar Deden, menceritakan kejadian.
Karena tidak berani kembali ke atas, rombongan hanya menunggu Meylin di antara Kedaton II dan Kedaton I. Sekian lama menunggu, Meylin tak kunjung datang. Karenanya, Deden dan rekannya meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian.