Panpel Sayembara Desain Homestay Gelar Kuis di Sosmed
Itulah yang membuat pusing dewan juri yang diisi nama-nama top di bidang arsitektur nasional.
Dari Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali hingga Ketua Dewan Juri Yori Antar, semuanya satu suara. Semuanya mengaku ketepotan lantaran harus menilai ratusan karya yang bagus-bagus.
“Terus terang karya mereka bagus-bagus. inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa. Kami jadi kesulitan mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal serta menguntungkan masyarakat lokal,” ungkap anggota dewan juri, Hari Sungkari.
Endy Subijono juga sama. Dia mengaku agak kewalahan lantaran memberikan penilaian kepada 728 karya yang kuaitasnya bagus-bagus.
”Basicnya kan mendesain bangunan rumah 36 mter per segi. Sepertinya nggak ada susahnya. Tapi hasil yang diperlihatkan ke kami luar biasa. Begitu banyak terobosan-terobosan baru arsitektur nusantara yang bisa bermain di 36 meter persegi. Ini luar biasa,” ungkap Endy.
“Ini merupakan sebuah terobosan baru. Masyarakat bikin rumah sendiri dan bisa dipakai wisatawan. Banyak sekali karya-karya yang bagus.Yang mengeksplorasi arsitektur nusantara. Saya angkat topi untuk semua ini,” timpal Eko Alvarez, anggota dewan juri lainnya.
Pernyataan dewan juri tadi akhirnya ikut diamini Ketua Dewan Juri, Yori Antar. Pria yang dijuluki Pendekar Arsitektur Nusantara mengaku takjub.
Baginya, sayembara yang didukung Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan Propan itu bisa banyak memberi inspirasi terhadap pengembangan homestay di destinasi wisata. ”Sayembara ini luar biasa.