Papua Circle Institute Kecam Tindakan Keji KKB di Nduga
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Papua Circle Institute, Hironimus Hilapok menyatakan turut berdukacita atas para pekerja yang meninggal akibat tindakan tak manusiasi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Nduga, Provinsi Papua pada 2 dan 3 Desember 2018.
“Kami mengajak seluruh masyarakat bersama-sama untuk mendoakan para korban, semoga mereka dapat beristirahat dalam damai,” kata Hironimus Hilapok dalam siaran persnya, Rabu (5/12).
Menurut Hiron, negara harus menyelesaikan kasus ini hingga tuntas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia. Dalam penuntasan kasus Nduga Berdarah, menurut Hiron, aparat penegak hukum harus membedakan mana Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan mana masyarakat sipil umumnya.
“Kami mengimbau partispasi dan kerja sama yang baik dari semua pihak terutama masyarakat Papua untuk mendukung program pembangunan yang sedang dilakukan Pemerintah Pusat di daerah demi kesejahteraan dan kebaikan kita bersama,” kata Hiron.
Lebih lanjut, Hiron menegaskan menghilangkan nyawa dengan alasan apapun tidak dibenarkan karena hak untuk hidup adalah Hak Asasi Manusia yang sudah ada sejak masih di dalam kandungan. Pembunuhan terhadap pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi Kabupaten Nduga Provinsi Papua adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai kemerdekaan, kemanusiaan, kesejahteraan dan keadilan sosial yang diperjuangkan semua pihak selama ini di Bumi Cenderawasih. Apalagi yang menjadi korban adalah masyarakat sipil yang justru sementara berjuang agar pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Pembunuhan yang dilakukan oleh KKB dibawah pimpinan Egianus Kogoya terhadap 31 orang pekerja yang sedang membangun jembatan di Distrik Yigi merupakan peristiwa Nduga Berdarah yang mengguncang rasa kemanusiaan kita,” tegas Hiron.(fri/jpnn)