Papua Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Ini Harapan Warga untuk Prabowo
Masih jelas di ingatan Lamberti Faan apa yang terjadi pada suatu pagi di bulan September, tiga tahun lalu.
Sekelompok orang berseragam tentara memasuki kampungnya di Maybrat, memburu kelompok sipil bersenjata yang dianggap separatis.
Tiga hari kemudian, Lamberti dan keluarganya memilih mengungsi demi keselamatan dirinya.
"Kami berusaha menyelamatkan diri," ujarnya.
"Karena kami tahu, kami belajar dari saudara-saudara kami di pegunungan, bagaimana jika konflik terjadi, dan pendekatan yang dilakukan militer seperti apa," tutur Lamberti.
"Yang terjadi dengan rumah saya, sekarang ditempati sebagai pos militer."
Sekarang Lamberti tinggal di tempat pengungsian di Sorong.
Lamberti hanyalah satu dari sekitar seratus ribu warga Papua yang mengungsi karena kehilangan rumahnya dalam beberapa tahun terakhir karena konflik.