Para Dokter Spesialis ini Menangani Operasi Hybrid Pertama di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Para tim dokter di Heartology Cardiovascular Center melakukan operasi hybrid pertama di Indonesia terhadap seorang pasien perempuan berusia 68 tahun.
Pasien itu mengalami keluhan nyeri dada, sesak napas dan memiliki riwayat stroke. Hasil CT-scan menunjukkan kombinasi diseksi aorta dengan robekan dari
pangkal aorta jantung hingga ke aorta di perut.
Robekan yang ada menimbulkan gejala nyeri dada mirip dengan serangan jantung. Robekan juga melibatkan cabang aorta yang menuju pembuluh darah ke otak sehingga gejala yang muncul
menyerupai stroke.
Dari hasil diskusi tim Dokter Heartology yang terdiri dari Dokter Jantung dan Bedah Jantung, diputuskan untuk melakukan Operasi Hybrid, yang terdiri dari tiga prosedur.
Yaitu Total Arch Replacement, penggantian bagian aorta ascenden dan arcus aorta dengan menggunakan prostetic graft (graft buatan).
Kemudian Elephant Trunk, yaitu pemasangan graft untuk mempermudah prosedur stenting selanjutnya. Lalu Thoracic Endovascular Aortic Repair (TEVAR): Pemasangan stent graft pada descending aorta.
Operasi Hybrid pada pasien ini dilakukan oleh Dr Dicky Aligheri Wartono, SpBTKV (K) dan dr Suko Adiarto, SpJP(K) beserta tim ahli.
"Operasi Hybrid adalah kombinasi operasi terbuka dan intervensi aorta yang dilakukan secara bersamaan," ujar Dokter Dicky.