Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Para Kader Demokrat Sekarang ingin KLB, Bukan Silaturahmi Nasional

Sabtu, 27 Februari 2021 – 23:50 WIB
Para Kader Demokrat Sekarang ingin KLB, Bukan Silaturahmi Nasional - JPNN.COM
Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Foto: Ricardo/dokumentasi JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemecatan tujuh kader senior Partai Demokrat menuai sorotan banyak kalangan. Seperti diketahui, ketujuh kader yang baru saja dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya, serta satu kader lainnya, Marzuki Alie.

Para politikus senior ini dipecat karena dianggap melakukan pelanggaran etika.

Hal ini pun mendapatkan respons dari sejumlah pendiri partai Demokrat. Misalnya, Hengky Luntungan, yang menyebut konflik internal saat ini disebabkan ketidakmampuan AHY dalam memimpin partai Demokrat selama ini.

"Sebagai pendiri kami, melihat karena ketidakmampuan seorang pemimpin partai, dalam Hal ini Ketua Umum AHY. Kenapa? Karena persoalan internal dibawa ke eksternal. Oleh karena itu, kami para pendiri berusaha mencari solusi. Sebagai langkah penyelamatan partai, bukan silatnas (silaturahmi nasional) tetapi KLB," tegas Hengky dalam konferensi pers di Jakarta pada Sabtu (27/2).

Gerakan KLB ini ternyata mendapat dukungan dari organisasi sayap partai Demokrat yakni Angkatan Muda Partai Demokrat (AMD).

Ketua Umum AMD, Boyke Novrizon menegaskan bahwa KLB ini bukanlah kudeta, melainkan langkah untuk menyelamatkan partai.

Dia berharap KLB bisa menjadi jalan yang tepat untuk memberhentikan AHY sebagai Ketum Demokrat, karena terindikasi telah melakukan pelanggaran berat partai dengan mengubah AD/ART secara sepihak tanpa melalui mekanisme yang telah diatur.

"KLB sebagai jalan terbaik, juga tepat secara mekanisme hukum yang diatur AD/ART Partai Demokrat untuk memberhentikan AHY sebagai Ketum yang ditetapkan hasil kongres V Partai Demokrat, karena terindikasi telah melakukan pelanggaran berat organisasi melakukan perubahan AD/ART secara sepihak tanpa melalui mekanisme yang telah diatur," tegasnya.

Para pendiri Partai Demokrat ingin segera menggelar KLB untuk menyelesaikan masalah internal partai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News