Parade Kapal Meriah, Kemenpar Ikut Kibarkan #JayalahPancasila di Acara Puncak 1 Juni
Ribuan masyarakat berkumpul bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Bupati Ende Marsel Petu, Kemenpar yang diwakili Deputi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, dan seluruh stake holder di wilayah NTT. Mereka sangat antusias menyaksikan penampilan demi penampilan seni dan budaya di atas panggung utama yang ditampilkan seluruh komunitas dan kelompok seni budaya di Ende, NTT.
Setelah parade seni dan budaya, acara berlanjut ke Taman Inspirasi yang letaknya bersebelahan dengan Lapangan Pancasila. Di taman inilah dahulu, saat Soekarno diasingkan oleh Belanda ke Ende, tercetus pemikiran Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia.
Butir-butir Pancasila, oleh Soekarno, terinspirasi dari kehidupan masyarakat Ende yang majemuk namun dapat hidup berdampingan dengan damai.
Acara malam renungan Bung Karno berlangsung khidmat. Dimulai dengan mengheningkan cipta, pembacaan doa, doa bersama, pembacaan beberapa kutipan ujaran atau kata mutiara Bung Karno, dan penyalaan lilin api secara bersama-sama, yang dimulai dari api yang satu dengan saling berbagi.
Hal tersebut menggambarkan pelita bangsa dibangun berdasarkan semangat gotong royong. Esthy Reko Astuti didampingi Wawan Gunawan dalam sambutannya mengatakan, Parade Pesona Kebangsaan menjadi atraksi utama dan geliat pariwisata di Flores. Menjadi brand dan citra khusus Ende, dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.
"Parade Pesona Kebangsaan kini telah menjadi ikon dari kota dan masyarakat Ende, sesuai dengan amanat pak Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa acara besar ini harus dilaksanakan secara konsisten dan pagelarannya harus terus meningkat kualitasnya bahkan harus berkelas dunia," kata Esthy.
Parade Pesona Kebangsaan juga melengkapi daya tarik alam yang telah melegenda di Kabupaten Ende, seperti Danau Kelimutu, desa-desa adat serta alam tropis Flores.
"Daya tarik ini hendaknya disadari penuh dan dikemas secara profesional dengan standar global," ujarnya.