Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PARFI '56 Bedah Permasalahan Dunia Sinema Indonesia Lewat FGD

Jumat, 12 Mei 2017 – 12:13 WIB
PARFI '56 Bedah Permasalahan Dunia Sinema Indonesia Lewat FGD - JPNN.COM
Marcella Zalianty bersama sejumlah artis saat pelantikan PARFI 56 di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (24/10). Parfi 56 merupakan lintas generasi artis film Indonesia. Foto: Fedrik/Jawa Pos Ilustrasi by:

jpnn.com - Dunia perfilman tanah air tumbuh subur. Hampir tiap tahun puluhan genre film bermunculan. Entah itu remaja, horor, action maupun yang lain.

Sayangnya, pertumbuhan tersebut masih belum didukung dengan kualitas film yang apik. Tak salah, respon penonton makin sedikit. Tak banyak diantara film-film hanya bertahan sebentar di gedung bioskop.

”Permasalahan yang sudah berlangsung lama ini masih belum dapat teratasi, seperti kualitas karya yang masih butuh peningkatan, kesejahteraan para pekerja film yang masih membutuhkan jaminan, dan kualitas kerja yang belum memadai serta masih banyak lagi persoalan yang ada,” ujar Marcella Zalianty ketua PARFI 56 saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).

Berdasarkan latar belakang itulah, Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI ‘56) menghelat studi strategis untuk melihat posisi artis di dalam persoalan-persoalan publik.

Melalui metode FGD yang mendapat dukungan penuh dari BEKRAF, akan ada hasil studi yang memiliki beberapa tujuan strategis.

Di antaranya menjadi salah satu acuan dalam proses pembuatan kebijakan berbasis bukti, terkait regulasi dunia perfilman dan mengetahui bagaimana pemahaman artis terhadap persoalan publik dan regulasi yang terkait profesi mereka. Serta memetakan permasalahan, kekuatan, dan mitra strategis artis di dalam industri perfilm-an.

”Dalam FGD PARFI ’56 pertanyaan mendasar yang akan didiskusikan bagaimana strategi memperkuat posisi dan daya saing pekerja seni peran Indonesia dan bagaimana strategi terbaik dalam mendorong peningkatan kesejahteraan pekerja seni peran di Indonesia,” katanya.

Kegiatan ini pun diharapkan menelurkan rekomendasi untuk seterusnya dibawa ke regulator. Pada kesempatan yang sama akan ada pemaparan sehubungan jaminan ketenagakerjaan bagi para aktor oleh BPJS Ketenagakerjaan sekaligus pemberian Kartu BPJS .

Dunia perfilman tanah air tumbuh subur. Hampir tiap tahun puluhan genre film bermunculan. Entah itu remaja, horor, action maupun yang lain.

Sumber indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close