Pariwisata Maju Pesat, NAM Air Tambah Frekuensi Penerbangan Jakarta-Banyuwangi
Agus menjelaskan, penambahan frekuensi ini bukan tanpa alasan. Dari paparan Agus, sejak awal melayani Kota Banyuwangi hingga akhir Juli 2017, NAM Air selalu mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat.
“Selama bulan Juli 2017 saja kami mencatat tingkat keterisian atau seat load factor di atas 85%. Ini yang membuat kami percaya diri melakukan penambahan frekuensi,” ujar Agus.
Penambahan frekuensi penerbangan ini juga menjadi bentuk konkret Sriwijaya Air Group dalam kontribusinya pada pengembangan daerah Banyuwangi. Ke depannya Sriwijaya Air Group juga berencana membuka beberapa rute baru lainnya.
“Tidak menutup kemungkinan kami akan membuka rute-rute lainnya dari Banyuwangi sesuai dengan komitmen Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas untuk memperluas konektivitas dan kerjasama pariwisata hingga ke internasional. Sebagai maskapai, kami siap mendukung agar hal tersebut bisa terealisasi,'' imbuh Agus.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif penambahan penerbangan tersebut. Dia pun dan berharap hal ini akan makin memudahkan wisman dan wisnus dari Jakarta berkunjung ke Banyuwangi.
“Konektivitas Banyuwangi semakin terbuka luas. Ini sangat mendukung pariwisata yang ujungnya berimbas pada geliat perekonomian masyarakat, khususnya pariwisatanya,” kata Menpar Arief Yahya.
Mantan Dirut Telkom itu juga meminta para pelaku usaha pariwisata khususnya travel agent turut aktif mempromosikan potensi pariwisata daerah Banyuwangi. Lebih dari 72 events setahun, jika setahun 52 minggu, maka tiap akhir pekan sudah pasti ada event.
Ada 50 events di antaranya sudah boleh dikategorikan dg berskala international event. Destinasi wisatanya juga sudah kelas dunia. Di sana ada Blue Fire, fenomena api biru yang keluar dari kawah Ijen. Panoramanya seperti kompor raksasa, menyala biru di atas lahan seluas 5.000 hektar. Dan hal ini hanya bisa dijumpai di dua negara. Satunya Iceland, satunya lagi Banyuwangi di Jawa Timur, Indonesia.