Parmusi: PPP Harus Diselamatkan agar Tidak Kehilangan Suara
jpnn.com, JAKARTA - Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) dengan Paradigma Baru Connecting Moslem Berbasis Dakwah, Sosial, Ekonomi dan Pendidikan, menginginkan agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak kehilangan suaranya pada Pemilu 2019 mendatang.
Menurut Ketua umum Parmusi Usamah Hisyam, PPP harus diselamatkan agar memenuhi ambang batas minimal jumlah kursi di parlemen atau parliamentary threshold minimal sebesar empat persen. Untuk saat ini, hal yang penting dilakukan adalah sejauhamana kita mempunyai komitmen untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Usamah menjelaskan, PPP hasil Muktamar Jakarta itu datang kepada Parmusi dalam rangka road show. Dimana empat organsiasi sayap PPP yakni NU, Parmusi, PPP PSII dan Perti meminta untuk mempersatukan PPP kembali agar tidak tereleminasi di 2019.
“Sebetulnya sudah tidak ada masalah. Jika struktur tidak dipersatukan maka PPP akan kehilangan suara nantinya. Ada upaya untuk mempersatukan baik struktural maupun suara. Dari situ akan ada Mukernas di Oktober 2018 nanti,” tandas Usamah kepada awak media dalam membahas isu politik terkini di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
“Saya imbau ke Ketum DPP PPP Rhomahurmuzy, meski lolos. Namun kelolosan esensial ada di Pemilu Legislatif di 2019. Apakah PPP dapat bertahan di parlemen. Saran saya ada dialog untuk menyelamatkan partai secara institusi jika tidak suara PPP akan drop," ungkapnya.
Dia menambahkan, ada inisiasi untuk mempersatukan partai. Dia menyarankan untuk menyelamatkan PPP melalui proses membangun sifat kooperatif.
“Kita lihat saja pertemuan lintas partai nanti. Ada sikap terbuka kedua pihak nanti karena 1 suara saja dibutuhkan. Dan pintu harus terbuka lebar," katanya.
Sebab, menurutnya, Muktamar PPP ini nantinya memiliki suara yang besar.