Parmusi Tolak Pilkada Langsung
Rawan Disusupi 'Bandit'Senin, 18 Januari 2010 – 07:03 WIB
Meski demikian, bukan berarti umat Islam memboikot atau golput dalam pilkada. Yang terpenting, katanya, masyarakat harus cerdas memilih pemimpin di pilkada itu. Masyarakat jangan sampai terbuai dengan calon pemimpin yang hanya bisa berjanji. "Harus dikaji apa yang telah ia perbuat selama ini untuk daerah. Seorang pemimpin itu harus satu kata dengan perbuatan. Khususnya untuk Sumbar, jelang Pilkada Sumbar kehati-hatian memilih pemimpin sangat menentukan nasib Sumbar ke depan. Apalagi pascagempa lalu, pembangunan Sumbar akan tertinggal dua atau tiga tahun dibanding daerah lainnya,” lanjutnya.
Menanggapi sikap Parmusi, pengamat politik Unand, DR Sri Zulchairiyah kurang sepakat dengan wacana penolakan pemilihan langsung dalam pemilihan kepala daerah. Pasalnya, pemilihan dengan musyarawah mufakat justru kemunduran demokrasi. Dia pun menolak dalih berdasar argumen ajaran Islam. “Saya rasa, Islam tidak sekaku itu,” ungkapnya.