Pasar Saham Terkoreksi, Investor Masih Aman
Rabu, 22 Desember 2010 – 12:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah harus mulai berhati-hati dalam menyikapi pasar. Pasalnya, pada periode 13-17 Desember 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan perbankan mengalami tekanan koreksi di pasar saham dan Surat Utang Negara (SUN). Kondisi ini disebutkan seiring dengan meningkatnya aksi profit taking menjelang akhir tahun, di samping terdapatnya sentimen negatif terutama dari kawasan regional dan penurunan credit rating Irlandia oleh Moodys. Namun demikian, BI menjamin bahwa stabilitas sistem keuangan masih terjaga. Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/12), Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah mengatakan, terjaganya stabilitas sistem keuangan juga didukung oleh peningkatan fungsi intermediasi perbankan, yang turut diimbangi dengan peningkatan sumber dana yang relatif memadai. "Terdapatnya tekanan koreksi di pasar saham dan SUN, merupakan dampak meningkatnya aksi profit taking investor menjelang akhir tahun. Tapi semuanya masih dalam batas normal. Meski terdapat outflows dana asing pada SUN dan saham, investor asing masih berminat melakukan penanaman (modal) sebagaimana terindikasi pada tetap terdapatnya inflows pada SBI," jelasnya.
Menjelang akhir tahun, kata Difi lagi, di tengah terdapatnya sentimen negatif terutama dari kawasan regional, investor asing mulai melikuidasi portofolio saham, serta melakukan switching sebagian likuiditas dari SUN pada SBI. Perkembangan tersebut berdampak pada terdapatnya total outflow penanaman asing selama sepekan sebesar Rp 3,26 triliun. "Meningkatnya aksi profit taking di pasar saham, terindikasi pada tercatatnya net jual saham asing sebesar Rp 3,15 triliun, seiring meningkatnya aktifitas trading saham oleh asing yang mencapai 44,12 persen dari total transaksi saham (sebelumnya 33,51 persen)," kata Difi.
Sementara itu, portofolio investor asing pada SUN, dilaporkan turun sebesar Rp 854 miliar dan portofolio SBI naik sebesar Rp 737 miliar. Dengan demikian, pangsa SBI asing terhadap total outstanding SBI, naik menjadi 27,48 persen (sebelumnya 27,11 persen). Sedangkan pangsa SUN asing terhadap total outstanding SUN, turun menjadi 30,83 persen (sebelumnya 30,96 persen).
JAKARTA - Pemerintah harus mulai berhati-hati dalam menyikapi pasar. Pasalnya, pada periode 13-17 Desember 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Ratu Dunia Meriahkan Grand Final Miss Teen Beauty Indonesia dan Indonesian Stars Search 2024
-
Menjelang Perayaan Natal, Discovery Ancol Persembahkan Chrismast Tree Lighting
-
Pertama Kali Bermain Film Horor, Rachel Vennya Ingin Keluar Dari Zona Nyaman
-
Salam Rancage Membuat Olahan Sampah Kertas Menjadi Produk Premium
-
Bentrok Ormas di Pekanbaru, Polda Jatim Buru Seluruh Pelaku | Reaction JPNN
BERITA LAINNYA
- Bisnis
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
Senin, 25 November 2024 – 22:50 WIB - Pasar
MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
Senin, 25 November 2024 – 22:25 WIB - Bisnis
Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
Senin, 25 November 2024 – 21:29 WIB - Industri
Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
Senin, 25 November 2024 – 21:08 WIB
BERITA TERPOPULER
- Pilkada
Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
Senin, 25 November 2024 – 20:37 WIB - Pemilihan Umum
Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
Senin, 25 November 2024 – 20:42 WIB - Pilkada
Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
Senin, 25 November 2024 – 19:01 WIB - Jateng Terkini
Pelajar SMK di Semarang Tewas Ditembak Oknum Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Senin, 25 November 2024 – 19:33 WIB - Kriminal
Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
Senin, 25 November 2024 – 22:55 WIB