Pasar Seni Payakumbuh: Ketahanan Pangan Bukan Sekadar Pameran Kuliner
Agenda diskusi ini membahas persoalan terkait pangan, iklim, dan budaya di Sumatra Barat selama ini. Peningkatan suhu udara, apalagi dalam satu dekade terakhir, menjadi salah satu isu penting.
Dari isu suhu udara ini para peserta diskusi terus menggalinya sebab-sebabnya, di antaranya hingga ke persoalan alih-fungsi lahan pertanian secara besar-besaran, jumlah kendaraan yang meningkat pesat dan penghijauan ruang kota yang tidak serius, tata kota yang tidak mempertimbangkan kondisi tanah, dan lain sebagainya.
Tokoh Payakumbuh sekaligus Ketua DPRD Sumatra Barat, Supardi mengatakan bahwa persoalan ketahanan pangan harus ditindaklanjuti secara konsiten dan berkelanjutan.
Dari segi penguatan ekonomi-budaya seperti kuliner tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat Sumatra Barat saja tetapi juga publik internasional.
“Oleh sebab itu, kerja sama antar-berbagai institusi pemerintah mesti dilakukan, seperti antara Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perdagangan," kata Supardi.
Selain itu, kata Supardi, beragam kuliner yang ditampilkan di Pasar Seni Payakumbuh memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan menjadi sumber ekonomi.
"Masih banyak kuliner yang masih tersimpan di wilayah-wilayah. Bentuk dan cita rasanya tidak kalah dengan yang dipamerkan. Sekarang tinggal soal kemasan, manajemennya," ujarnya.
Dia pun berharap kegiatan seperti Pasar Seni Payakumbuh bisa diselenggarakan dalam skala yang lebih besar.