Pasien RSCM Mengemis di Monas
Bupati Simalungun Bantu Arjuna Manurung Rp11 JutaSenin, 23 Agustus 2010 – 20:00 WIB
Andi Manurung (28), ayah Arjuna, cerita, pada saat pertama kali mendaftar sebagai pasien, ada empat dokter yang secara bersamaan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi anaknya. Kesimpulannya, tidak semua kelainan di wajah bocah itu bisa dioperasi. "Kata dokter, untuk pertama kalinya nanti yang akan dioperasi hidungnya dulu. Kata dokter, yang penting nafasnya dulu," kata Andi, yang terus menimang dan menciumi bocah yang nafasnya terdengar serak itu. Untuk mata sebelah, lanjut Andi, tidak bisa diatasi. Menurut dokter, masih kata Andi, berdasarkan hasil USG, tidak ada bola mata Arjuna. Sedang penyebab mengapa gigi Arjuna tak bisa tumbuh, karena akar gigi tak tumbuh dalam rahang yang bentuknya tidak normal.
JPNN sebenarnya bermaksud mendatangi kontrakan Andi Manurung di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Namun, begitu sudah bertemu, Andi yang menunggu JPNN di pinggir jalan, langsung mengajak ke RSCM. "Bang, anak saya sudah di RSCM. Baiknya kita ke sana saja Bang," ujarnya. Dalam perjalanan ke RSCM, Andi cerita, selama ini dia bingung untuk bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, terutama untuk dia dan istrinya, Rohani. Uang kontrakan Rp400 ribu per bulan pun harus dia bayar, sedang dia tak tahu ke mana mencari uang. Untuk biaya pengobatan Arjuna menggunakan Jamkes Pusat melalui surat rekomendasi Dinsos dan Dinkes Kabupaten Simalungun.